15 Maret 2010
Pasca Panen dan Pemasaran
Telur Ayam Buras
Pendahuluan
Dalam usaha ternak ayam buras, hasil utama yang dapat diperoleh selain daging
adalah telurnya. Penggunaannya beragam, sebagai campuran masakan tradisional
atau dikonsumsi setengah matang. Sebagai campuran ramuan jamu tradisional tidak
dapat digantikan dengan telur unggas lainnya. Itu sebabnya telur ayam buras tetap
diminati oleh konsumen, bahkan kebutuhan/ permintaannya terus meningkat dari tahun
ke tahun.
Telur merupakan bahari pangan hasil ternak unggas yang mempunyai nilai
tinggi, karena telur mengandung protein yang cukup tinggi dengan susunan asam-asam
amino yang komplit dan seimbang. Selain itu mengandung lemak tak jenuh, semua
vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh serta daya cernanya cukup tinggi. Tetapi
sayangnya telur ini mempunyai sifat mudah rusak. Hal ini disebabkan karena telur
mudah retak dan pecah.
Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan yang memadai mulai dari
pengambilan telur dari kandang, membersihkan kulitnya, memilih telur yang baik
sampai pengepakannya sehingga siap untuk dipasarkan. Dengan penampilan yang
baik akan dapat memberikan nilai tambah dengan harga jual yang tinggi.
Mengumpulkan Telur
Ayam buras kebanyakan bertelur setelah ada cahaya matahari. Pada sore hari,
telur- telur tersebut sudah terkumpul. Sebelum pemberian pakan pada sore hari,
telur-telur tersebut dikumpulkan. Letakkan telur dalam rak telur (egg tray)dengan posisi
telur bagian tumpul diletakkan diatas. Kemudian pada page hari berikutnya sebelum
pemberian pakan, sisa telur yang belum diambil dikumpulkan.
Membersihkan Telur
Setelah diambil dari kandang, telur
tersebut segera dibersihkan. Ada dua cara membersihkan :
1. Membersihkan dengan cara kering Cara ini, telur cukup dilap satu persatu dengan
kain atau amplas. Pembersihan cara ini lebih disukai dan mudah, tetapi
membutuhkan waktu dan tenaga
2. Membersihkan dengan Cara Basah
· Telur dicuci dengan air suam-suam kuku
· Untuk mencegah pencemaran bakteri dapat digunakan NaOH 0,35% artinya 35
ml NaOH + 1 liter air
· NaOH dapat dibeli diapotik, tiap 1 liter air dapat mencuci 12 butir telur
· Untuk melindungi tangan, gunakan sarung tangan.
· Masukkan telur yang akan dicuci
· Telur yang sudah dicuci segera dikeringkan dan letakkan dalam egg tray
· Air pencuci diganti secara berkala untuk mencegah pencemaran
Memilih Telur
Telur yang balk dilihat dari bentuk luarnya adalah :
- Bentuk telur harus normal, yaitu bulat telur
- Telur dalam keadaan bersih
- Kulit Telur rata
- Telur tidak cacat atau retak
Apabila ingin melihat kualitas (mutu) telur lebih jauh dapat dilakukan dengan cara
1. Meneropong Telur
Dapat menggunakan sinar matahari atau lampu pijar. Telur yang masih segar/ baru
akan terlihat :
- rongga udara (ada di Ujung telur) kecil
- kulit telur mulus, pori-pori kerabang kecil
- tidak ada nods di dalam isi telur
- kuning telur di tengah, tidak bebas bergerak
2. Merendam Telur dalam Air
Cara lain untuk mengetahui kualitas telur dapat dilakukan dengan merendamnya
dalam air bersih :
- telur yang busuk akan mengambang
- telur yang melayang dalam air kualitasnya kurang balk
- telur yang baik akan tenggelam
3. Memecahkan Telur
Untuk mengetahui keadaan isi telur, dapat dilakukan pemecahan. Cara ini cocok
dilakukan dalam rumah tangga sebelum telur digunakan.
Caranya adalah telur dipecahkan di atas cawan piring. Telur yang baik akan terlihat
- permukaan kuning telur tinggi dan bentuknya bulat.
- kuning telur terletak di tengah putih telur
- putih telur kental
4. Mengepak Telur
- Telur yang sudah dipilih kemudian dikemas dalam plastik tipis berbentuk kotak
(banyak dijual di toko plastik)
- Lubangi kotak-kotak tersebut di beberapa tempat untuk sirkulasi udara.
- Masukkan telur-telur yang besarnya seragam ke dalam kotak plastik. Telur bagian
tumpul letakkan di atas.
- Tiap kotak plastik yang kecil dapat berisi 8-10 butir
- Beri label dengan nama peternak atau nama kelompok, kemudian tutup
- Telur ayam slap untuk dipasarkan
5. Menyimpan Telur
Dalam skala rumah tangga telur yang sudah dibeli kadang-kadang tidak
langsung dikonsumsi, tetapi disimpan. Untuk itu perlu diketahui beberapa hal antara lain
:
- Menyimpan telur dalam suhu kamar sebaiknya tidak lebih dari 7 hari (sejak
ditelurkan). Telur ditaruh pada egg tray dengan meletakkan telur bagian tumpul
diatas.
- Menyimpan telur dalam lemari es, dapat bertahan sampai 7 minggu. Posisi telur
sama dengan yang ditaruh pada egg tray.
Sumber: http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/dkij0103.pdf
TELUR PINDANG
1. PENDAHULUAN
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat,
mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan
harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur
berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari
protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur
terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino
esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium,
dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat
pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh
bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan
telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun
kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab
itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus
matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik,
karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan
menurun. Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur
bebek, puyuh dan lain-lain.
Kualitas telur ditentukan oleh : 1) kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan
kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada
putih atau kuning telur) dan 2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit,
permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2
minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak
dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.
Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain
adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik.
Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat
berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot.
Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur,
yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur
terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara
mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat
kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang
telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan
dan kelembaban ruang penyimpanan.
Prinsip pengawetan telur adalah untuk :
1) Mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur;
2) Mencegah keluarnya air dari dalam telur.
Beberapa proses pengawetan telur utuh yang diawetkan bersama kulitnya
antara lain :
1) proses pendinginan;
2) proses pembungkusan kering;
3) proses pelapisan dengan minyak;
4) proses pencelupan dalam berbagai cairan.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan teknik penanganan
yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna,
dan isinya.
Diolah dengan cara perebusan telur dalam larutan ekstrak daun jambu biji,
jambu batu, atau sabut kelapa dan garam.
2. BAHAN
1) Telur ayam negeri/bebek 30 butir
2) Daun jambu biji/serabut kelapa 100 gram/secukupnya
3) Garam 200 gram
4) Air 1 liter
5) Daun salam secukupnya
3. ALAT
1) Panci
2) Kompor atau alat pemanas lain.
4. CARA PEMBUATAN
1) Cuci telur segar atau mentah sebanyak 3 0 butir;
2) Buat larutan garam 6%~10% (60 sampai 100 gram dalam 1 liter air);
3) Rebus telur dalam larutan garam, kemudian masukkan daun salam dan daun
jambu biji atau serabut kelapa sebanyak yang telah ditentukan. Apabila telur
sudah setengah matang (kira-kira 10 menit perebusan), lakukan peretakan
kulit telur (dengan cara memukul-mukulnya) sehingga kulit telur menjadi
retak;
4) Teruskan perebusan sampai 20 menit. Pemasakan tersebut dilakukan
sampai warna permukaan kulit telur menjadi coklat kehitaman lalu dinginkan.
Sumber: http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/telur_pindang.pdf
How Fresh Are Your Eggs?
How fresh are your eggs?
The freshness of an egg is not only determined by the date when the egg was laid, but also by the way the egg has been stored. Proper handling and storage is perhaps the most important factor in determining freshness.
If a freshly laid egg is left at room temperature for a full day, it will not be as fresh as a week old egg that has been refrigerated between 33° and 40°F. from the time it was laid.
According to the U.S. Dept. of Agriculture (USDA):
Many eggs reach stores only a few days after the hen lays them. Egg cartons with the USDA grade shield on them, indicating they came from a USDA-inspected plant, must display the 'pack date' (the day that the eggs were washed, graded, and placed in the carton). The number is a three-digit code that represents the consecutive day of the year (the 'Julian Date') starting with January 1 as 001 and ending with December 31 as 365.
Though not required, most egg cartons also contain a "sell by" date beyond which they should not be sold. In USDA-inspected plants (indicated by the USDA shield on the package), this date can't exceed 30 days beyond the pack date which is within USDA regulations. Always purchase eggs before their "sell by" date.
How long are eggs good after the sell date?
Refrigerated raw shell eggs will keep without significant quality loss for about 4 to 5 weeks beyond the pack date or about 3 weeks after you bring them home.
A general rule to follow is that any egg that looks or smells odd should not be used. If an egg is bad you will know it. Just smell the egg! Just crack each egg in a small bowl, smell it - your nose will tell you!
How to test if an egg is fresh
1. Fill a deep bowl with water and carefully lower the egg into the water.
A very fresh egg will immediately sink to the bottom and lie flat on its side. This is because the air cell within the egg is very small. The egg should also feel quite heavy.
As the egg starts to lose its freshness and more air enters the egg, it will begin to float and stand upright. The smaller end will lie on the bottom of the bowl, whilst the broader end will point towards the surface. The egg will still be good enough to consume, however, if the egg fully floats in the water and does not touch the bottom of the bowl at all, it should be discarded, as it will most likely be bad.
2. The second method to test the eggs freshness is by breaking the egg onto a flat plate, not into a bowl.
The yolk of a very fresh egg will have a round and compact appearance and it will sit positioned quite high up in the middle of the egg. The white that surrounds it will be thick and stays close to the yolk.
A less fresh egg will contain a flatter yolk, that may break easily and a thinner white that spreads quite far over the plate.
How to store eggs?
Buy refrigerated eggs and store them in the refrigerator as soon as your get home. However, even under refrigeration, eggs slowly lose carbon dioxide, which enlarges the size of the air cell and causes the yolk to flatten and the white to spread.
sumber ; http://whatscookingamerica.net/Q-A/EggsSell.htm
Langganan:
Postingan (Atom)