Selama hampir 40 tahun para peneliti berusaha mengetahui apakah telur adalah makanan yang menyehatkan. Alasannya sederhana, telur kaya akan lemak dan kolesterol, terlebih kuning telur. Tak heran jika banyak orang berasumsi menghindari kuning telur adalah cara terbaik mengonsumsi telur.
Tidak seperti yang diyakini banyak orang, sebenarnya jumlah kolesterol yang kita makan tidak berdampak banyak pada kenaikan kadar kolesterol. Malah, ada penelitian yang membuktikan cuma 30 persen orang yang kolesterolnya naik setelah ia menjalani pola makan tinggi kolesterol.
Putih telur sendiri mengandung protein, 3,5 gram. Sisanya, protein, lemak, dan nutrisi lain terkandung dalam kuning telur. Kandungan tersebut antara lain vitamin A, D, E, kolin, bahkan omega-3. Kandungan omega-3 telur yang berasal dari ayam yang diberi pakan tinggi omega-3 bahkan bisa mencapai 150 mg.
Kuning telur juga mengandung 240mg leucine, asam amino yang bertanggung jawab untuk mengubah gen pembentuk otot. Sementara itu kolin sangat penting untuk fungsi sel membran, kolesterol, yang penting untuk pembentukan hormon tubuh.
Jadi jika semua nutrisi penting itu hadir dalam kuning telur, mengapa harus dibuang?
sumber : KOMPAS.com
sumber : KOMPAS.com