Telur merupakan salah satu jenis makanan yang populer dan sudah dikonsumsi sejak ratusan tahun oleh manusia. Selain mudah diperoleh, telur juga memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir beberapa studi ilmiah menyatakan bahwa telur memiliki kadar kolesterol yang tinggi, namun telur tetap menjadi pilihan utama makanan yang baik bagi kesehatan.
Ada apa saja di dalam telur?
Sebagian besar kandungan telur adalah makronutrien. Satu butir telur mengandung 78 kalori yang berasal dari 6 gr protein, 5 gr lemak, 1.6 gr lemak jenuh, dan 212mg kolesterol. Kandungan lemak yang cukup banyak memungkinkan telur menyimpan berbagai vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, K. Selain itu, telur juga memiliki kandungan vitamin A dan beberapa jenis vitamin B. Beberapa telur yang diproduksi secara khusus juga terdapat kandungan omega-3 yang signifkan.
Menurut komponennya, telur memiliki dua bagian utama yaitu putih telur dan kuning telur, keduanya memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Putih telur berupa cairan bening yang mengelilingi kuning telur mengandung vitamin B2, B6, B12 dan setengah dari protein telur, namun memiliki kadar lemak yang lebih rendah dibandingkan kuning telur. Putih telur juga kaya akan mineral penting seperti zat besi dan zinc, serta mineral yang sulit terpenuhi dari sumber makanan lain seperti fosfor dan selenium. Sedangkan sebagian besar kuning telur adalah kalori dan lemak.
Manfaat konsumsi telur
- Sumber zat pembangun tubuh. Protein dan lemak adalah zat pembangun tubuh yang diperlukan untuk sumber energi. Keduanya merupakan komponen terbesar telur, di mana protein memiliki proporsi sekitar 13% dari telur, sedangkan lemak sekitar hanya sekitar 9% dan hanya ditemukan di kuning telur. Kadar lemak telur juga cenderung lebih baik, di mana sebagian besar adalah lemak tidak jenuh. Protein juga berperan dalam memperbaiki dan membentuk jaringan tubuh. Jenis telur yang diproduksi secara khusus memungkinkan telur mengandung omega-3 yang baik untuk perkembangan otak. Hal ini menjadikan telur sebagai alternatif untuk mendapatkan protein dari sumber makanan lainnya.
- Membantu menjaga berat badan. Protein dan lemak merupakan sumber kalori yang lebih baik dibandingkan sumber makanan dengan karbohidrat sederhana seperti dari gula dan nasi. Konsumsi telur dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama dengan jumlah kalori yang lebih sedikit. Menambahkan telur ke dalam menu sarapan jdapat membuat Anda lebih berenergi dan mencegah memakan makanan lebih banyak hingga waktu makan siang.
- Membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi harian. Satu butir telur ayam pada umumnya mengandung kadar nutrisi yang cukup signifikan, di antaranya:
- Vitamin A (6% dari kebutuhan harian)
- Folat (5% dari kebutuhan harian)
- Vitamin B5 (7% dari kebutuhan harian)
- Vitamin B12 (9% dari kebutuhan harian)
- Vitamin B2 (15% dari kebutuhan harian)
- Fosfor (9% dari kebutuhan harian)
- Selenium (22% dari kebutuhan harian)
- Dapat membantu menjaga kesehatan mata. Di samping kaya akan vitamin A, telur juga memiliki senyawa antioksidan Lutein dan Zeaxanthin yang baik bagi kesehatan mata. Keduanya terdapat pada kuning telur dan juga merupakan antioksidan yang kuat sebagai pembentuk retina mata. Kerusakan mata dan kekurangan kedua zat tersebut juga akan mempercepat penuaan mata sehingga dapat mengganggu pengelihatan.
- Menjaga kesehatan imun. Telur kaya akan nutrisi yang berperan dalam menjaga fungsi imunitas, di antaranya: vitamin A, vitamin B12, dan selenium. Selain terhindar dari penyakit infeksi, sistem imun bersama dengan kolin berperan dalam mencegah perkembangan penyakit jantung.
- Menjaga kesehatan kulit. Berbagai kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur dapat menjaga kulit tetap sehat dengan mencegah kerusakan jaringan kulit.
Cara menyimpan telur agar awet
Menjamin kondisi telur tetap bagus saat disimpan dapat mengurangi kerusakan kandungan telur. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan telur:
- Hindari menyimpan dan mengonsumsi telur yang memiliki cangkang yang rusak atau pecah.
- Menyimpan telur dalam suhu ruangan dapat menyebabkan telur berkeringat dan menyebabkan bakteri masuk ke dalam telur.
- Mencuci telur dengan air juga tidak direkomendasikan karena air dapat masuk ke dalam telur dan merusak lapisan pelindung di dalam cangkang telur.
Hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi telur
1. Bakteri pada telur
Kontaminasi bakteri sudah dapat terjadi dari sebelum pembuatan, karena bakteri dapat memasuki telur melalui pori-pori cangkang telur yang dikeluarkan oleh unggas. Bakteri seperti Salmonella juga dapat bertahan pada permukaan putih telur dan akan tetap hidup jika telur tidak matang sepenuhnya saat dimasak, dan dapat menyebabkan infeksi setelah telur termakan. Oleh karena itu, direkomendasikan agar memasak telur dan putih telur terlihat padat untuk menghindari risiko infeksi bakteri.
2. Alergi
Selain infeksi, hindari konsumsi jika Anda alergi telur karena dapat berbahaya bagi kesehatan. Alergi telur tidak selalu kelihatan sejak kecil, namun dapat baru muncul pada usia sekitar 16 atau 17 tahun. Berbagai gejala alergi telur di antaranya ruam pada kulit, kesulitan bernapas, dan nyeri pada perut.
3. Kurangi konsumsi telur jika Anda menderita diabetes
Kondisi diabetes dapat menyebabkan Anda mengalami berbagai penyakit jantung meskipun tidak pernah terdiagnosis sebelumnya. Selain mengontrol kadar gula darah, penderita juga diminta membatasi kalori, mengontrol kadar kolesterol dan lemak untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Namun hal ini tidak hanya diperngaruhi oleh konsumsi lemak dari telur.
Sebagai pencegahan, kurangi konsumsi telur jika Anda mengalami diabetes. Sebagaimana hasil suatu penelitian yang menjelaskan konsumsi telur setiap hari tidak baik bagi kesehatan penderita diabetes. Hindari kalori berlebih dengan mengurangi konsumsi lemak yang berasal dari kuning telur, sehingga hanya mengonsumsi putih telur saja. Selain itu konsumsi telur mentah atau tidak matang juga dapat berbahaya pada penderita diabetes, karena dapat mengganggu kerja biotin dalam metabolisme lemak dan gula yang sangat dibutuhkan oleh penderita diabetes.
sumber ; hellosehat.com